Berada di kamar Ong hok Liong, situasinya dibuat seperti aslinya dilengkapi perabot lawas |
Membaca Perjalanan Hidup Ong Hok Liong
Bentoel merupakan salah satu raksasa pabrik rokok asal
Malang yang kini makin mendunia. Sejak diakuisisi BAT, Bentoel makin moncer
padahal dulu hanya pabrik kecil dengan selusin buruh. Membaca sejarah Bentoel
seperti mencumbui aroma khas tembakau dan keringat Ong Hok Liong sang pendiri
Bentoel.
Seluruh hidup Ong Hok Liong dan perjalanan Bentoel tersaji
dengan sederhana di Jalan Wiro Margo 32 (Barat Pasar Besar) Kota Malang. Rumah
kediaman alm. Ong itu kini menjadi museum yang menyajikan masa lalu perjuangannya.
Sederet peralatan pembuatan rokok yang sederhana sampai awal alat modern ditampilkan
di museum itu.
Saya dan rekanku Syarendra Adhitama http://butawarnafotografi.blogspot.com/(fotografer) disambut oleh Ainul Yakin Satpam museum ketika baru saja masuk pintu gerbang. Dengan ramah pria berkumis itu mengantar keliling ke seluruh areal. Di lokasi itu, terdapat dua rumah, satu rumah besar untuk bangunan utama museum dan satu rumah lebih kecil untuk ruang pertemuan.
Ainul Yakin Satpam Museum Bentoel berada di ruang tamu kediaman Ong |
Rumah itu berkarakter bangunan Belanda, sebuah rumah yang
mencerminkan pemiliknya adalah orang kaya pada masanya. Wiro Margo sendiri dulu
disebut dengan Pecinan Kecil, karena memang dihuni warga Tionghoa. Lokasinya
juga dekat dengan pusat perdagangan (Pasar Besar) seperti perencanaan Gemeente
Malang.
Di luar gedung museum, aroma lawas sudah terlihat dari
kursi-kursi kayu yang sengaja diletakkan di teras rumah. Ainul membuka pintu
raksasa kemudian nampak patung perunggu Ong Hok Liong mengenakan jas. Tampak di
depan patung adalah plakat peresmian ditandatangani oleh Walikota Malang
Soesamto.
Maka selepas patung itu, ruang tamu sudah diubah menjadi
diorama sejarah Bentoel. Awal proses produksi pabrik rokok berikut alat-alat
sederhana pada jamannya juga dipampangkan disana. Malahan guci kaca besar yang
digunakan untuk meracik tembakau juga diboyong. Termasuk bangku kayu yang dulu
dipakai duduk para peracik tembakau masa lalu.
Dalam penuturan sejarah, yang lebih menguat adalah sosok Ong
Hok Liong sang pendiri Bentoel. Seluruh kiprah Ong, termasuk inspirasinya
ketika memakai merek Bentoel juga diceritakan. Ong mendapat nama itu setelah
tetirah di Gunung Kawi yang kelak selalu menjadi jujugannya ketika susah dan
senang.
Interior lainnya banyak disuguhi dengan foto-foto lawas
keluarga Ong Hok Liong di setiap sudut. Yang mendominasi adalah foto ukuran
besar sang pendiri Bentoel bersama istrinya Liem Kim Kwie. Peninggalan keluarga
itu termasuk buffet sampai meja tamu pada masanya juga masih terawat dengan
baik.
Merek-merek rokok yang pernah diluncurkan Bentoel |
Di kamar sebelah barat terdapat ruang kerja Ong berikut peralatan kuno seperti radio besar era 1960-an. Lukisan gadis Bali yang sangat kuno terlihat dari serpihannya dimakan ngengat teronggok di pojok ruangan. Di dekat pintu ada lemari besi merek Louvre yang dulu dipakai menyimpan uang.
Bergeser ke luar, akan ditemui dua sepeda ontel, namun satu
dari sepeda itu memiliki mesin. Di baratnya merupakan kamar Ong dan Liem dengan
tatanan sesuai pada masanya. Terdapat kulkas kuno produksi
Amerika merek General Motors di belakang pintu, kulkas itu hanya dimiliki orang kaya pada masa lalu.
Kamar tidur Ong dilengkapi lonceng, itu digunakan untuk
memanggil pembantu ketika dibutuhkan. Jika dirasakan, bisa jadi suasana kamar
itu bak kamar hotel berbintang masa lalu. Piliha furniturenya juga berkelas,
seperti meja dengan tatakan marmer yang super bagus.
Di sisi kamar lainnya, anda akan mendapati rokok kretek
rakasa yang dulu memecahkan rekor muri. Dibelakang rokok itu terdapat puluhan
merek rokok yang pernah diproduksi Bentoel. Termasuk adalah rokok merek Mohon
DOa Restu dulu dipakai saat acara-acara nikahan serta rokok Istana Presiden.
“Jaman dulu instansi itu juga dipasok rokok oleh kita,
biasanya mereknya sesuai dengan nama instansi,” beber Ainul Yakin.
Rokok raksasa yang pernah masuk MURI |
Menikahi Liem Kiem Kwie Nio (1896-1968) pada usia remaja, Ong Hok Liong tak hanya mendapat dua anak, Mariani dan Rudy Ong, tapi juga menggabungkan dua keluarga yang belakangan menjadi perintis Bentoel.Nah, kisah Ong membangun usahanya, tertulis jelas dalam lembaran-lembaran keterangan di museum itu. Pendiri pabrik rokok itu berasal dari keluarga tua “Cina-Jawa”, Ong Hing Tjien tak pernah tahu kampung leluhurnya di Tiongkok. Perkawinannya dengan Liem Pian Nio, membuahkan tujuh anak (empat laki-laki, tiga wanita). Yang tertua: Ong Hok Liong.
Modal awal Ong Hok Liong didapat dari menggadaikan perhiasan
istrinya yang juga motor utama perusahaan keluarga pada masa awal. Putri sulung
sepuluh bersaudara mewarisi sifat ulet keluarga Liem. Selain sebagai pendamping
Ong Hok Liong, ia juga berperanan penting dalam perkembangan perusahaan
Bentoel.
Dari pihak Ong, dua karyawan pertama Hien An Kongsie adalah
adiknya sendiri: Ong Hok Pa dan Ong Hok Bing, bertugas antara lain ngopyok bako
(mencampur saus tembakau). Dan sebelum dikelola bersama Rajawali Group mulai
akhir tahun 1991, pemimpin terakhir Bentoel sebagai perusahaan keluarga adalah
Suharyo Adisasmito, putra sulung Nng Hok Bian, juga seorang adik Ong Hok Liong.
Dua anaknya tak berkecimpung dalam dunia yang sama. Rudy
menetap di Amerika Serikat sampai saat meninggalnya. Menantunya, Samsi (Sie
Twan Tjing), memang sempat memimpin Bentoel (1961-1966). Tapi istrinya,
Mariani, tak ikut campur. Putri sulung Ong Hok Liong ini membuka toko batik di
depan rumahnya.
Dulu, semasa merintis pabrik rokok, pembuatan saus
dikerjakan sendiri oleh Ong Hok Liong. Bahannya terdiri dari saus Havana, pisang ambon dan Alkohol. Ramuan ini
dimasukkan ke dalam panci dan diaduk memakai centong (sendok kayu). Setelah
tercampur rata, lalu dituang dalam botol-botol yang disimpan dalam lemari.
Baunya yang keras semerbak menjadi ciri khas rumah di Jalan Wiromargo 32 pada
waktu itu.(Bagus Ary Wicaksono)
Museum Sejarah Bentoel
Jl Wiromargo 32 Malang 65117
Telp 0341-328658
Sekarang Museum Bentoel sudah berwajah baru, datang saja kesana.
Jl Wiromargo 32 Malang 65117
Telp 0341-328658