Kamis, 20 Desember 2012

Watu Gilang, Benteng Hilang Jaman Singhasari

Bagus Ary Wicaksono
MISTERIUS : Situs Watu Gilang di kawasan hutan perbatasan antara Kecamatan Pujon dan Ngantang, menjadi jujugan para pencari pesugihan.

sering ditemukan koin kuno

peninggalan Singhasari

Nun jauh di pedalaman Pujon, terdapat situs Watu Gilang yang belum banyak dijamah oleh masyarakat luas. Aksesnya cukup sulit, hanya sepeda motor yang mampu menembus hingga ke situs bersejarah itu. Membutuhkan waktu sekitar setengah jam diatas sepeda motor untuk sampai ke areal tersebut.

Pada tahun 1993, pemberitaan di media massa mengenai penemuan bangunan kuno sempat menggegerkan masyarakat. Jawa Pos pada Jumat Wage 19 Februari 1993 juga memuat berita mengenai situs Watu Gilang beserta fotonya. Ada dugaan, kawasan tersebut merupakan bekas areal pertempuran antara Singhasari dan Kerajaan Kediri.
Sebab pada masa Kertanegara, Jayakatwang Bupati Gelang-gelang menyerang Singhasari dari berbagai sisi. Pertama dia menerjunkan pasukan untuk menyerang dari sisi utara sebagai pancingan, kemudian menyerang dari arah selatan. Itu merupakan aksi balasan atas penyerangan masa lalu Ken Arok ke Kadiri melalui Desa Ganter (dekat Pujon).
Kenapa aksi peperangan di lokasi itu diduga terjadi ketika masa Jayakatwang, sebab pernah ditemukan koin China di kawasan tersebut. Koin tersebut diduga dari jaman Dinasti Ming yang didirikan oleh Kublai Khan. Sejarah mencatat, Kublai Khan sempat membantu Raden Wijaya mengalahkan Kadiri.
Diduga pasukan tempur mereka melewati kawasan Pujon untuk mencapai Kediri dalam gelombang besar. Paling tidak, dua penemuan besar koin China membuat sejumlah warga Pujon kaya mendadak. Nah, koin itu ditemukan di sekitar areal Watu Gilang yang juga menjadi komplek makam kuno.
Watu Gilang sendiri merupakan sebuah tembok setinggi empat meter dengan panjang sekitar 27 meter. Posisinya diatas puncak gunung dan berbatasan dengan gunung Dworowati di sisi selatan. Di tempat itu, diperkirakan terjadi perang panah antara tentara gabungan sisa laskar Singhasari dan Kediri.
Banyak sekali makam diatas maupun dibawah Watu Gilang, keseluruhan memiliki nisan batu besar berbentuk persegi panjang. Darimana batu-batu itu dibawa, hal itu juga masih menjadi misteri. Akan tetapi berdasarkan temuan di sekitar hutan tersebut, masih terlihat ada batu besar seperti sisa letusan Gunung Berapi jaman kuno.
Nah, Watu Gilang sendiri paling dekat ditempuh melalui Kecamatan Pujon menuju Pasar Mantung. Setelah jembatan Mantung, anda tinggal belok kanan naik menuju Desa Ngabab. Dari sana, tanya saja Watu Gilang, maka tak lama akan datang tukang ojek menawarkan jasa.
Jika tak mengendarai sepeda motor, maka ojek adalah pilihan terakhir menuju situs Watu Gilang. Anda harus rela merogoh kocek cukup dalam, sebab ongkos pulang-pergi Ngabab ke Watugilang mencapai Rp 50 – 60 ribu per orang. Kendati di pedalaman, ternyata tempat itu ramai dikunjungi orang dari berbagai kota di Indonesia, untuk tujuan mencari kekayaan.
”Orang-orang yang kesini banyak datang untuk pesugihan,” ujar Udin, tukang ojek yang mengantar Kota Wisata.
Narsan, tukang ojek lainnya mengatakan, dirinya mendapatkan penghasilan tambahan pada Kamis Kliwon. Saat itu dipastikan sejumlah orang akan datang untuk nepi di Makam Mbah Semuo. Cerita rakyat di Desa Ngabab, Mbah Semuo tak lain adalah ayahanda Anglingdharma.
”Lumayan, kalau Kamis Kliwon bisa 10 orang yang naik ke Watu Gilang,” jelasnya.
Situs tersebut, kini diurus oleh juru kunci bernama Cukup Sudarsono, sekaligus tokoh spiritual setempat. Dia menjaga situs itu sejak tahun 1976 secara turun temurun dari kakeknya Nitiseno. Pada tahun 1990-an, Cukup kemudian diangkat oleh BP3 Trowulan sebagai penjaga situs.
”Sebelumnya situs yang merawat mbah saya pada jaman Belanda yakni Nitiseno jadi Pel Polisi Jaga Wana (mantri hutan),” katanya.
capek juga mendaki bukit

Megah

Juru Kunci

jalur Watu Gilang

 Makam Kuno Yang Jadi Jujugan Pemburu Harta

makam kuno

Di situs itu, orang-orang yang dikebumikan di makam kuno adalah tokoh-tokoh sakti mandarguna. Dia menyebut makam paling utama adalah Mbah Semuo, bapaknya Anglingdharma kemudian Singo Wareng, Ronggowuni, Mbah Melati murid Mbah Semuo dan Kyai Ageng Gringsing.  
”Juga ada makam Ronggojati, Sutejo Anom, Rojo Mulyo, Syeh Abdul Khodir Jaelani, Syeh Subakir dan Syeh Maulana malik Ibrahim serta Ki Ageng Serang juga disitu,” terangnya.
Cukup enggan mengakui bahwa kebanyakan yang berziarah ke situs Watu Gilang untuk mencari pesugihan. Akan tetapi secara tersirat dia menegaskan bahwa kebanyakan orang datang untuk keberhasilan kerja. Orang Ziarah dari seluruh Indonesia, Bengkulu bahkan hingga Kalimantan.
”Informasi dari gethok tular, kalau kerja berhasil maka akan diikuti orang. Yang berhasil nyuwun kerja lancar dan kaya,” tukasnya.
Untuk itu, tamu ziarah wajib membawa bunga telon 10 bungkus, minyak fanbo, dupa gunung kawi dan menyan madu merah per satu orang. Cukup sendiri, meskipun melalui mata batin membenarkan bahwa tempat itu dulu menjadi ajang pertempuran Singasari. Buktinya, di kawasan itu masih ada jalur kuno yang menjadi jalan masa lalu menuju langsung ke Singhasari.
Untuk tiba ke Watu Gilang, harus ekstra hati-hati ketika melewati jalur offroad yang hanya cukup untuk satu sepeda motor. Jalur akan makin naik ke arah puncak bukit yang diselimuti kabut tipis. Aura magis langsung terasa saat berada di pintu masuk Watu Gilang, sebuah kuburan dan kolam kuno sudah menyambut kita.
Di depan situs itu sudah tersebar beberapa makam kuno dan sebuah tangga batu persegi. Watu Gilang jelas terlihat, bentuknya yang besar bagai tembok raksasa untuk benteng sebuah kerajaan. Ada jalan setapak yang menuju ke makam utama Mbah Semuo serta makam para tokoh lainnya.
Dari makam-makam yang ada di tempat itu, hanya makam Mbah Semuo yang diberi rumah-rumahan. Disamping makam terdapat jalur setapak menuju Goa Dworowati nun jauh diatas puncak gunung lainnya. Disisi depan makam terdapat jalur kecil menuju puncak lainnya berjarak sekitar 50 meter dengan halaman sebuah jurang sangat dalam.(Bagus Ary Wicaksono)

4 komentar:

  1. Q lagi menulis buku tentang potensi wisata Pujon, apa boleh kalau foto-foto watu gilang di blog ini, q tampilkan di buku ku???

    BalasHapus
  2. pakai aja bro..asal tetap dikasih sumbernya karya Bagus Ary Wicaksono atau alamat blogku http://perjalananyangbagus.blogspot.com

    BalasHapus
  3. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

    BalasHapus